Sesosok
tubuh wanita tak sadarkan diri dengan tangan yang memegang silet dan berlumuran
darah di kamarnya. Penerangan di ruangan tersebut hanya berasal dari laptop di
depannya yang menyala. Halaman laptop yang terbuka itu bertuliskan :
From
: badut_licik@hell.net
To
: Ayaayaw@www.com
Subject
: PLAY
Kau
ingin bermain denganku? Jika iya, aku akan senang atas kehadiranmu..
Kemudian
pintu terbuka dan seorang perempuan paruh baya masuk. Jeritan keras pun
memecahkan ketenangan pagi saat dia melihat mayat anaknya itu.
…
Kasus
bunuh diri di daerah kita bertambah lagi sejak awal bulan Januari lalu, pelaku
bunuh diri itu sudah mencapai 3 orang. Sebagian besar pelakunya adalah pelajar
berusia 17 sampai 20 tahun. Kasus ini di tanggapi oleh Detektif muda yang
bernama Yason Pratama yang sedang bingung di kantornya.
Yason
meminta Maulana asisten Yason untuk melaporkan kondisi pelaku, dia yang sedang
mencari pulpen untuk menyelesaikan laporan berbagai kasus menghentikan
kegiatannya. Pelaku bunuh diri kali ini bernama Aya Riantika, mahasiswi
semester 3 di Jakarta. Penyebab kematiannya adalah kekurangan darah, karena
pembuluh darahnya yang putus. Berdasarkan kekakuan tubuhnya, dapat di
perkirakan dia meninggal 12 jam sebelum ditemukan, yaitu sekitar jam 6 sampai
jam 7 malam.
Maulana
dengan cepat memastikan itu adalah bunuh diri tapi Yason mengira kalau korban adalah korban
pembunuhan berantai. Dengan sikap polosnya Maulana tetap memastikan kalau ini
adalah bunuh diri dan jika benar pembunuhan berantai dia menegaskan untuk
berhati-hati terutama kepada Yason yang sudah meneliti kasus ini terlalu jauh.
Yason yang kurang yakin langsung mengambil
daftar laporan korban sebelumnya. Dia terus mengingat kejadian sebelumnya, Korban pertama Putri Hanida 18 tahun, tanggal
kejadian 8 Januari 2013 penyebab kematian keracunan dan di Handphone korban
tertulis sebuah pesan ber-subject PLAY dari Badut Licik. Korban kedua Langga Rama 20 tahun, tanggal kejadian 10 Januari 2013
penyebab kematian terjatuh dari motor (belum di ketahui kecelakaan atau tidak)
dan di sakunya ada kertas pesan dari Badut Licik dengan ber-subject PLAY isi
yang sama. Korban ketiga Aya
Riantika 19 tahun, tanggal kejadian 12 Januari 2013 (hari ini) penyebab
kematian adalah kehabisan darah.
…
(dua
hari berlalu) Dengan sikap penasarannya itu, Yason menghampiri tempat perkara
sebelumnya. Di keluarga korban pertama Yason mendapatkan informasi dari adik
korban tepatnya korban meninggal sekitar 2 menit dari kejadian baru mendapatkan
pesan dari Badut Licik, lalu Yason mencatatnya. Di tempat kejadian korban kedua
Yason di beritahu warga setempat, saat korban terjatuh ada beberapa orang
membantu dan dia melihat salah satu dari mereka ada yang menaruh kertas di
dalam kantung celana korban. Saat Yason di perjalanan pulang, dia bertemu
dengan ibu Aya(Ibu korban ketiga). Ibu korban menemukan pulpen, kata ibu korban
pulpen itu tergeletak di depan pintu kamar dengan kondisi darah kering yang
menempel di pulpen itu. Selesai melaporkan hal itu Yason ke rumah dan menata
informasi dan pulpen yang dia dapat.
Karena
Maulana sedang libur, Yason mengerjakan sendiri. Di lihatnya lagi nama-nama
korban, Putri Hanida, Langga Rama, Aya Riantika. Yason baru sadar melihat nama depan mereka akan
membentuk kata-kata subject yang di setiap pesan mereka yaitu PLAY. Dia
langsung memikirkan hal yang lain agar perkiraannya kuat. Jika benar, korban
selanjutnya adalah orang yang bernama depan huruf Y.
Dia
merasa melihat pulpen itu tidak asing dan itu milik Maulana, Yason langsung
berfikir cepat. Saat pemeriksaan korban ketiga Maulana kehilangan pulpen sejak
awal dan hingga sampai rumah Yason Maulana tetap mencari pulpennya dan dia
bilang untuk berhati-hati terutama dengan Yason. Yason makin curiga dengan
gerak-gerik bawahannya.
Dengan
di ingatnya lagi saat kejadian korban pertama sebelumnya, Maulana datang dengan
memegang Handphone dan beberapa menit kemudian tiba-tiba ada laporan bunuh
diri. Bisa saja dia baru memberi pesan ke korban untuk memanggil seseorang
dengan membunyikan suara dari Handphonenya. Kalau kejadian korban kedua dia
hanya sedang keluar tidak tahu kemana. Lagipula kejadian ini hanya seling 2
hari dan hari ini adalah hari kedua dari kasus terakhir.
Yason
curiga korban selanjutnya yaitu dirinya sendiri yang berhuruf dengannya Y.
Dengan di kelilingi pikiran aneh itu Yason langsung kerumah Maulana untuk
memastikan apakah dia terlihat mempunyai maksud jahat dengan dirinya.
Sesampainya dia di rumah Maulana, dia hanya bertemu saudaranya dan katanya
Maulana itu pergi ke kantor.
Yason bingung kenapa dia ke kantor
di saat dia libur, dia tidak pernah ke kantor saat libur walaupun itu ada tugas dan
barang yang ketinggalan. Dia hanya mengambil saat bertugas lagi.
Dengan
tidak pikir terlalu panjang Yason bergegas cepat ke kantor, hingga
sampai kantor
pintu tak terkunci, tidak ada siapa-siapa dan dia berjalan pelan-pelan dengan knuckle di tangannya. Tidak ada gerakan misterius di kantor, Yason
berjalan dengan santai karena tidak ada sesuatu yang mencurigakan dan berfikir
kalau dia yang lupa mengunci kantornya.
Tapi dia bingung melihat ada sebuah tali di langit-langit ruangannya. Yason sempat
berfikir dan tahu itu untuk apa tiba-tiba ada yang menyekap dia dari belakang,
Yason melawan dan orang itu adalah Maulana.
Dengan
banyak pertanyaan Yason lontarkan ke Maulana kenapa ini bisa terjadi, ternyata
karena Maulana iri dan kesal dia hanya di perintahkan menjadi asisten bukan
Detektif oleh atasannya. Dengan membunuh Yason dia bisa menjadi Detektif. Dari
3 korban sebelumnya hanya sebuah pesan
untuk Yason dan mencoba seberapa pintarnya Yason.
Mereka terlibat pertarungan yang sengit, tapi Maulana terdorong dan jatuh
kepalanya terbentur barang keras dan pingsan. Yason menelepon teman polisinya
yang bernama Gunawan. hingga polisi itu sampai, Maulana di amankan. Yason
menarik nafas lega dan kembali merombak isi laporan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar