Kamis, 29 Agustus 2013

Detektif Yason "PLAY"


Sesosok tubuh wanita tak sadarkan diri dengan tangan yang memegang silet dan berlumuran darah di kamarnya. Penerangan di ruangan tersebut hanya berasal dari laptop di depannya yang menyala. Halaman laptop yang terbuka itu bertuliskan :

From : badut_licik@hell.net
To : Ayaayaw@www.com
Subject : PLAY
Kau ingin bermain denganku? Jika iya, aku akan senang atas kehadiranmu..


Kemudian pintu terbuka dan seorang perempuan paruh baya masuk. Jeritan keras pun memecahkan ketenangan pagi saat dia melihat mayat anaknya itu.
Kasus bunuh diri di daerah kita bertambah lagi sejak awal bulan Januari lalu, pelaku bunuh diri itu sudah mencapai 3 orang. Sebagian besar pelakunya adalah pelajar berusia 17 sampai 20 tahun. Kasus ini di tanggapi oleh Detektif muda yang bernama Yason Pratama yang sedang bingung di kantornya

Yason meminta Maulana asisten Yason untuk melaporkan kondisi pelaku, dia yang sedang mencari pulpen untuk menyelesaikan laporan berbagai kasus menghentikan kegiatannya. Pelaku bunuh diri kali ini bernama Aya Riantika, mahasiswi semester 3 di Jakarta. Penyebab kematiannya adalah kekurangan darah, karena pembuluh darahnya yang putus. Berdasarkan kekakuan tubuhnya, dapat di perkirakan dia meninggal 12 jam sebelum ditemukan, yaitu sekitar jam 6 sampai jam 7 malam.

Maulana dengan cepat memastikan itu adalah bunuh diri tapi Yason mengira kalau korban adalah korban pembunuhan berantai. Dengan sikap polosnya Maulana tetap memastikan kalau ini adalah bunuh diri dan jika benar pembunuhan berantai dia menegaskan untuk berhati-hati terutama kepada Yason yang sudah meneliti kasus ini terlalu jauh. 

 Yason yang kurang yakin langsung mengambil daftar laporan korban sebelumnya. Dia terus mengingat kejadian sebelumnya, Korban pertama Putri Hanida 18 tahun, tanggal kejadian 8 Januari 2013 penyebab kematian keracunan dan di Handphone korban tertulis sebuah pesan ber-subject PLAY dari Badut Licik. Korban kedua Langga Rama 20 tahun, tanggal kejadian 10 Januari 2013 penyebab kematian terjatuh dari motor (belum di ketahui kecelakaan atau tidak) dan di sakunya ada kertas pesan dari Badut Licik dengan ber-subject PLAY isi yang sama. Korban ketiga Aya Riantika 19 tahun, tanggal kejadian 12 Januari 2013 (hari ini) penyebab kematian adalah kehabisan darah.
(dua hari berlalu) Dengan sikap penasarannya itu, Yason menghampiri tempat perkara sebelumnya. Di keluarga korban pertama Yason mendapatkan informasi dari adik korban tepatnya korban meninggal sekitar 2 menit dari kejadian baru mendapatkan pesan dari Badut Licik, lalu Yason mencatatnya. Di tempat kejadian korban kedua Yason di beritahu warga setempat, saat korban terjatuh ada beberapa orang membantu dan dia melihat salah satu dari mereka ada yang menaruh kertas di dalam kantung celana korban. Saat Yason di perjalanan pulang, dia bertemu dengan ibu Aya(Ibu korban ketiga). Ibu korban menemukan pulpen, kata ibu korban pulpen itu tergeletak di depan pintu kamar dengan kondisi darah kering yang menempel di pulpen itu. Selesai melaporkan hal itu Yason ke rumah dan menata informasi dan pulpen yang dia dapat.

Karena Maulana sedang libur, Yason mengerjakan sendiri. Di lihatnya lagi nama-nama korban, Putri Hanida, Langga Rama, Aya Riantika. Yason baru sadar melihat nama depan mereka akan membentuk kata-kata subject yang di setiap pesan mereka yaitu PLAY. Dia langsung memikirkan hal yang lain agar perkiraannya kuat. Jika benar, korban selanjutnya adalah orang yang bernama depan huruf Y.
Dia merasa melihat pulpen itu tidak asing dan itu milik Maulana, Yason langsung berfikir cepat. Saat pemeriksaan korban ketiga Maulana kehilangan pulpen sejak awal dan hingga sampai rumah Yason Maulana tetap mencari pulpennya dan dia bilang untuk berhati-hati terutama dengan Yason. Yason makin curiga dengan gerak-gerik bawahannya.

Dengan di ingatnya lagi saat kejadian korban pertama sebelumnya, Maulana datang dengan memegang Handphone dan beberapa menit kemudian tiba-tiba ada laporan bunuh diri. Bisa saja dia baru memberi pesan ke korban untuk memanggil seseorang dengan membunyikan suara dari Handphonenya. Kalau kejadian korban kedua dia hanya sedang keluar tidak tahu kemana. Lagipula kejadian ini hanya seling 2 hari dan hari ini adalah hari kedua dari kasus terakhir.

Yason curiga korban selanjutnya yaitu dirinya sendiri yang berhuruf dengannya Y. Dengan di kelilingi pikiran aneh itu Yason langsung kerumah Maulana untuk memastikan apakah dia terlihat mempunyai maksud jahat dengan dirinya. Sesampainya dia di rumah Maulana, dia hanya bertemu saudaranya dan katanya Maulana itu pergi ke kantor. Yason bingung kenapa dia ke kantor di saat dia libur, dia tidak pernah ke kantor saat libur walaupun itu ada tugas dan barang yang ketinggalan. Dia hanya mengambil saat bertugas lagi.

Dengan tidak pikir terlalu panjang Yason bergegas cepat ke kantor, hingga sampai kantor pintu tak terkunci, tidak ada siapa-siapa dan dia berjalan pelan-pelan dengan knuckle di tangannya.  Tidak ada gerakan misterius di kantor, Yason berjalan dengan santai karena tidak ada sesuatu yang mencurigakan dan berfikir kalau dia yang lupa mengunci kantornya. Tapi dia bingung melihat ada sebuah tali di langit-langit ruangannya. Yason sempat berfikir dan tahu itu untuk apa tiba-tiba ada yang menyekap dia dari belakang, Yason melawan dan orang itu adalah Maulana.

Dengan banyak pertanyaan Yason lontarkan ke Maulana kenapa ini bisa terjadi, ternyata karena Maulana iri dan kesal dia hanya di perintahkan menjadi asisten bukan Detektif oleh atasannya. Dengan membunuh Yason dia bisa menjadi Detektif. Dari 3 korban sebelumnya hanya sebuah pesan untuk Yason dan mencoba seberapa pintarnya Yason. Mereka terlibat pertarungan yang sengit, tapi Maulana terdorong dan jatuh kepalanya terbentur barang keras dan pingsan. Yason menelepon teman polisinya yang bernama Gunawan. hingga polisi itu sampai, Maulana di amankan. Yason menarik nafas lega dan kembali merombak isi laporan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar